.

Persoalan Gambir Di Kapur IX Jadi Perhatian Gubernur Sumbar

Limapuluh Kota, PilarbangsaNews

Pada momentum Idul Adha kali ini, Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, bersama sejumlah kepala OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar), selama dua hari, mulai 10 hingga 11 Juli 2022, melakukan kunjungan kerja ke beberapa nagari di Kabupaten Limapuluh Kota, diantaranya di Nagari Sialang Kecamatan Kapur IX.

Disambut di Masjid Raya An-Nur Nagari Sialang, Minggu (10/7), gubernur menyampaikan beberapa program pembangunan infrastruktur dan program pertanian khususnya gambir yang menjadi potensi terbesar di Sialang dan Kapur IX pada umumnya.

Kunjungan gubernur kali ini merupakan kunjungan kedua kalinya ke Masjid Raya An-Nur Nagari Sialang, sebelumnya kunjungan gubernur setengah tahun silam juga dalam rangka membicarakan tentang persoalan gambir di Sumatera Barat.

“Insya Allah kita akan canangkan tahun ini konsep penyelesaian masalah gambir ini. Sehingga kedepan masalah perekonomian masyarakat lebih baik lagi,” harap gubernur.

Selain membicarakan produksi gambir, gubernur juga menyampaikan rencana pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Provinsi Sumbar dan Provinsi Riau.

“Jika akses jalan sudah dibangun, di daerah ini kita harus bangun fasilitas berupa sekolah, seperti SLTA Boarding, sehingga anak-anak yang berasal dari Limapuluh Kota dan perbatasan Riau bisa bersekolah, mendirikan puskesmas rawat inap di Kecamatan Kapur IX, dan membangun Pasar Raya Kapur IX,” ujar gubernur.

Gubernur turut menyampaikan kunci kesejahteraan ekonomi masyarakat adalah terbukanya akses infrastruktur jalan, dengan lancarnya akses jalan ke Kecamatan Kapur IX akan memudahkan pendistribusian hasil pertanian masyarakat ke beberapa daerah yang terhubung dengan Kapur IX seperti Kabupaten Pasaman dan Provinsi Riau.

Gubernur juga mengatakan, Kesadaran akan pendidikan yang berkualitas dan pembelajaran agama merupakan suatu hal yang perlu menjadi perhatian, apalagi di Kecamatan Kapur IX akan dibangun sekolah yang berkonsep rumah tahfidz. Tujuan dibangun sekolah tersebut adalah untuk mewujudkan misi dari Pemkab Limapuluh Kota yaitu menjadikan rumah tahfidz sebagai pelajaran muatan lokal di sekolah tingkat dasar dan (SD) dan tingkat menengah pertama (SMP).

“Seperti hasil dari diskusi saya dengan Bupati, bahwa saat ini jumlah SD Negeri di Kabupaten Limapuluh Kota mayoritas dipenuhi dengan Sekolah Islam, hal ini menandakan kesadaran masyarakat disini
akan pendidikan yang berkualitas dan pendidikan Islam merupakan suatu hal yang mereka harapkan. Mudah-mudahan niat baik untuk mendirikan pesantren disini akan berjalan lancar sesuai dengan harapan,” kata gubernur.

Sama halnya seperti yang disampaikan Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin, kepedulian masyarakat Kapur IX, akan pendidikan membawa niat para perantau dari Kapur IX untuk membangun pesantren, seperti yang dilakukan oleh Dedi Armen perantau dari Jogjakarta yang ingin mendirikan rumah tahfidz yang berkonsep surau di Nagari Sialang.

“Walaupun letak Nagari Sialang sangat jauh di pedalaman, tapi kepedulian dari para perantau akan kemajuan Nagari Sialang sangat tinggi, mereka menyadari bahwa di nagari ini banyak lahirnya tokoh-tokoh penting sperti Prof. Aziz Al Hayni dan Bupati Limapuluh Kota yang pernah menjabat di tahun 1992,” tuturnya.

Selain itu, Bupati Safaruddin juga mengucapkan terima kasih atas inisiasi gubernur yang membawa rombongan seluruh OPD dari Provinsi Sumbar demi melihat kondisi dan keadaan di Nagari Sialang dan Galugua. Ia berharap dengan hadirnya seluruh OPD pengembangan kawasan di bagian Timur Limapuluh Kota ini dapat membawa kemudahan akses jalan Sumbar – Riau, pertumbuhan wilayah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat akan lebih baik kedepan. (wba/MC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *