Ekonomi

Pasca Pandemi Covid, Wali Nagari Sungai Buluh Barat Bagikan Bibit Mangga dan Manggis

Batang Anai, PilarbangsaNews

Sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nagari Sungai Buluh Barat, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Pemerintahan Nagari setempat yang dipimpin Wali Nagari Yonedi, SPd membagikan bibit pohon mangga dan manggis kepada warga masyarakatnya, sebagai bentuk mendukung pemulihan ekonomi warganya pasca pandemi Covid.

Seperti dilaporkan Wali Nagari Yonedi kepada media ini, Selasa (2/8/2022) mengatakan bahwa Pemnag Sungai Buluh Barat yang dipimpinnya telah melaksanakan penyerahan bibit mangga dan manggis sebanyak 2.032 bibit dan ini merupakan upaya meningkatkan pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja khususnya di sektor pertanian.

“Kami bekerjasama dengan aparatur pemerintahan nagari telah membagikan masing-masing jenisnya 1.016 bibit pohon tersebut, dengan total bibit yang dibagikan 2.032 bibit, yang mana dalam kegiatan ini juga untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi warga Nagari Sungai Buluh Barat,” jelasnya.

Yonedi menuturkan, mangga merupakan salah satu buah tropis yang terkenal karena buahnya sering dikonsumsi oleh masyarakat luas dalam bentuk buah segar dan olahan, sehingga dirinya terobsesi Sungai Buluh Barat Kecamatan Batang Anai sebagai sentra komoditas mangga di Kabupaten Padang Pariaman khususnya dan Sumatera Barat umumnya.

Sementara manggis, dikatakannya, juga salah satu ratu buah tropis yang bercita rasa eksotik dan memiliki kandungan zat antioksidan tertinggi di antara buah tropis lainnya. Itulah kenapa manggis banyak diminati konsumen, baik pasar domestik maupun ekspor.

“Harapan kami pengembangan mangga dan manggis di Nagari Sungai Buluh Barat ini memberikan manfaat ganda nantinya. Selain manfaat ekonomi bagi warga kami juga membantu mengurangi emisi karbon karena sifatnya every green,” terangnya.

Wali Nagari, yang juga karateka sabuk hitam ini menambahkan bahwa selain membagikan bibit pohon, pada kesempatan itu juga melibatkan para Wali Korong disetiap kampung agar penanaman pohon yang diberikan kepada warga berdampak juga terhadap pengendalian banjir, erosi dan konsevasi tanah.

“Disisi lain kami mengharapkan dengan adanya penyerahan bibit mangga tidak ada lagi halaman rumah yang kosong, tempat sekolah, rumah ibadah mesti ditanami pohon mangga, sedangkan manggis memang untuk berdekatan dengan pohon durian, artinya agak kawasan hutan,” tutup Yonedi. (Age).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *