Gubernur Mahyeldi Berharap Hubungan Sumbar dan Riau Semakin Erat Pasca Gubernur Riau Jadi Keluarga Suku Chaniago Lubuk Nyiur
Padang, PilarbangsaNews
Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si dan istrinya Hj. Misnarni dianugerahi Gelar Sangsako Adat (kehormatan) oleh kaum Suku Chaniago H. Jhon Satri Datuk Rajo Nan Sati Lubuk Nyiur, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan. Acara Malewakan Gala tersebut dilangsungkan di Gedung LKAAM Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (17/9/2023).
Gelar Sangsako Adat yang disandangkan kepada Gubernur Riau Syamsuar itu adalah Rajo Nan Sati Alam Batuah, sedangkan istrinya diberikan gelar Puti Intan Batuah.
Baca juga;
Lubuk Nyiur Baralek Gadang, Suku Chaniago Berikan Gelar Adat untuk Gubernur Riau dan Istri
Hadir dalam acara pengukuhan itu, Gubernur Sumatera Barat menyampaikan selamat atas pengukuhan tersebut dan berharap akan semakin mempererat hubungan antara Provinsi Sumbar dan Provinsi Riau.
“Selamat kepada Pak Syamsuar dan Ibu Hj. Misnarni atas anugerah gelar adat yang baru saja dikukuhkan, semoga dengan ini hubungan antara Sumbar dan Riau akan semakin erat,” kata Mahyeldi.
Mahyeldi juga menyinggung, kedekatan sejarah serta adat dan budaya antara Provinsi Sumbar dan Riau. Menurutnya ada banyak kesamaan antara kedua daerah tersebut, mulai dari sama-sama berasal dari rumpun Suku Melayu, kemudian bahasa yang relatif sama, serta juga banyak warga Minang yang merantau ke Provinsi Riau.
Pengambutan Gubernur Sumbar Mahyeldi, SP dan Gubernur Riau Drs Syamsuar di halaman Kantor LKAAM Sumbar
“Antara Sumbar dan Riau itu hubungannya sangat dekat, bahkan kalau kita ke Riau, itu serasa di kampung sendiri. Karena bahasanya relatif sama dan masyarakatnya pun banyak yang berasal dari Sumbar,” kenang Mahyeldi.
Dengan adanya penganugerahan gelar ini, diharapkan Mahyeldi akan semakin memperkuat hubungan antar kedua daerah, baik secara ekonomi, budaya dan sosial kemasyarakatan dan ia juga berharap akan mendatangkan kebaikan bagi kedua belah pihak, kaum Suku Chaniago Datuk Nan Sati dan Keluarga Besar Gubernur Syamsuar sendiri.
Sementara itu Gubernur Riau, Syamsuar yang menyandang gelar Rajo Nan Sati Alam Batuah merasa bersyukur dan bangga atas penobatan Gelar Sangsako Adat dari kaum Suku Chaniago kepada dirinya dan istri.
“Alhamdulillah, ini suatu kehormatan bagi saya mendapat gelar sangsako Rajo Nan Sati Alam Batuah. Semoga ini menjadi jalan bagi saya dan istri, untuk dapat lebih bermanfaat bagi lingkungan. Insya Allah nama baik kaum Suku Chaniago akan selalu kami jaga dimana pun berada,” ujar Syamsuar Rajo Nan Sati Alam Batuah.
Pada kesempatan yang sama Ketua LKAAM Sumbar, Dr. Fauzi Bahar Dt. Nan Sati mengatakan, bahwa Gelar Sangsako yang dinobatkan kepada Gubernur Riau bukanlah tanpa pertimbangan, tapi itu telah melalui kesepakatan kaum, karena Syamsuar Rajo Nan Sati Alam Batuah dinilai telah berjasa besar terhadap masyarakat Sumbar di Provinsi Riau.
“Penobatan ini telah melalui pertimbangan objektif dari kaum suku Chaniago Kec. Batang Kapeh, Kab. Pesisir Selatan. Artinya ini bukan diberikan secara asal-asalan, juga telah dirapatkan dengan seluruh organisasi perantau Minang yang ada di Provinsi Riau,” tegas Fauzi Bahar.
“Semoga Rajo Nan Sati Alam Batuah mampu menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan mampu menjaga sumpahnya sebagai pemimpin,” sambung Fauzi Bahar.
Hadir dalam acara megah meriah ini Anggota DPD RI Leonardy Harmainy, SIP., Sekjen Kemendagri, Ketua dan Pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, dua mantan Gubernur Riau yaitu Saleh Jasit dan Wan Abubakar, Bupati/Walikota se-Sumbar, Pimpinan DPRD Sumbar, Pengurus LKAAM Sumbar, Pengurus LKAAM Kabupaten/Kota, Ketua LKAAM Pesisir Selatan Drs. H. Syafrizal Ucok, MM Datuak Nan Batuah, Keluarga Besar Jhon Satri, SH.MH Datuak Rajo Nan Sati. (adpsb)