Agama

Nabi Ibrahim Bisa Perkuat Karakter (sambungan bag 1)

Baca bag 1;

Pesan Nabi Ibrahim Bisa Perkuat Karakter (Oleh Juhairi Tajalli Banjarmasin..bag 1)

Dalam realita sekarang semua kita memiliki tantangan kehidupan sesuai dengan tingkatan kehidupan kita. Ketika kita berbuat kebaikan maka kita akan berhadapan dengan yang mendukung kita. Dan ada tantangan yang justru berusaha mencegah agar tidak melakukan kebaikan. Malah membelokkan kita untuk melakukan kezoliman.

Kemajuan zaman, perkembangan teknologi yang semakin canggih. Perebutan jabatan, kekuasaan, perubahan peradaban, dan persaingan kehidupan lainnya merupakan tantangan kekinian yang sangat memerlukan karakter kearifan kita dalam menyiasati kehidupan.

Bagaimana kemajuan zaman dapat diterima tanpa mengubah tatanan perubahan peradaban merupakan hal sangat penting direalisasikan dalam setiap garis kehidupan. Sehingga berbagai tantangan yang muncul ke permukaan justru akan memperkokoh ketahanan dari dalam diri kita.

Memang diperlukan perjuangan untuk menaklukan tantangan. Beda era beda pula tantangan yang akan kita hadapi. Namun perjuangan untuk menghadapi tantangan semestinya harus dengan tegas ditegakkan. Ketika ada perubahan dengan cepat dan dahsyat , maka jangan begitu cepat pula kita terseret oleh perubahan. Jangan begitu mudah mengikuti arus. Kalau pada akhirnya diri kita akan terseret ke lembah kehinaan yang berakhir dengan penyesalan.

Oleh karena itu kita syukuri anugerah permata kita yang sangat berharga dengan memfungsikannya secara maksimal. Dan tidak melecehkannya begitu saja. Iman kita yang kekar, hati kita yang bening, akal pikiran kita yang sehat, menjadi perisai yang kuat. Sekaligus sebagai modal utama kita untuk melakukan perjuangan kehidupan ke depan yang penuh tantangan.

Jika anugrah tersebut dapat difungsikan hati kita terus bergetar. Karena senantiasa terjadi kontak langsung untuk menerima berbagai petunjuk dari Allah dan Rasulnya yang sudah mengabarkan keteladanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim kepada kita. Dengan keinginan akan tumbuh benih-benih karakter perjuangan yang mampu melahirkan semangat untuk tetap berbuat kebaikan. Dan semangat pula mempertahankan berbuat kebaikan. Dan bersemangat menaklukkan berbagai tantangan.

Karakter memang watak asli kita yang terus dibina. Dengan identitas dasar rasa fitrah yang memang senantiasa dirindukan akan kembali hadir bersama. Karena manusia bisa lupa, terlena dengan kekurangan dan kelebihan yang ada. Sehingga akhirnya menyesatkan jalan kita untuk kembali ke watak asli kita yang sebenarnya yang suci dan mulia.

Sedangkan ketentuan hukum menjadi tuntutan dan menjadi tanggungjawab individual. Waktu muda apa yang dikerjakan. Begitu juga waktu tua apa yang dikerjakan. Apakah kesempatan usia mengerjakan kebaikan sehingga membawa kebahagiaan. Ataukah kesempatan usia mengerjakan kezoliman sehingga membawa kesengsaraan. Padahal akibatnya justru akan dikembalikan dan diperlihatkan kepada yang melakukan perbuatan kebaikan atau kezoliman. Sebagaimana Nabi Ibrahim berbuat kebaikan meskipun mendapat tantangan. Namun Allah membalas karakter yang kuat Nabi Ibrahim dalam mempertahankan kebaikan. (Tamat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *