Halimah Yacob Presiden Singapura “Berkerudung” Dari Etnis Melayu
Pilarbangsanews.com.Batang Kapeh,- Siapa orang Indonesia lebih lebih jika dia seorang muslim, yang tak bangga dengan terpilihnya Halimah Yacob sebagai Presiden Singapura. Seorang keturunan Melayu ditambah dengan performa berhijab. Apalagi sang presiden konon pernah berjualan nasi Padang. Ratusan bahkan ribuan portal berita Online di Indonesia ikut merilis terpilihnya Halimah Yacob jadi Presiden Singapura.
Berdasarkan Konstitusi Singapura, keberhasilan Halimah menduduki kursi presiden menjadi sesuatu hal yang biasa dan bisa diraih meski jumlah populasi warga negara turunan Melayu di Singapura hanya 13%.
Jangan samakan pemilihan presiden di Singapura dengan pemilihan di negara kita. Meskipun dengan populasi etnis jauh lebih kecil dibanding etnis China, tapi konstitusi mengatur bagi calon yang berasal dari satu etnis tidak terpilih selama lima tahun berturut-turut maka untuk presiden tahun priode ke 6 berikut praktis diberikan kepada calon dari etnis tersebut sekalipun populasi etnisnya paling terendah. Untuk priode sekarang memang etnis Melayu yang mendapat jatah untuk menduduki kursi presiden.
Jabatan Presiden di Singapura biasanya 5 tahun namun beberapa tahun belakangan diganti dengan memperpanjang masa priode menjadi 6 tahun.
Halimah Yacob terlahir dari ibu Melayu tapi ayahnya India. Dengan hasil perkawinan antar etnis itu lawan lawan politik Halimah dari satu etnis menyebut Halimah bukan seorang Melayu tatapi dia adalah berasal dari etnis India.
Isu turunan ini sengaja dilempar oleh lawan politik Halimah agar wanita yang ber-ayah-kan turunan India ini gagal untuk meraih kursi presiden.
Pemilihan Halimah sebagai perempuan muslim “berkudung” dianggap tidak layak dan akan membuat tragedi memalukan di ranah internasional saat bertemu dengan kepala negara asing. (sumber). Namun isu itu tidak berhasil meyakinkan KPUnya Singapura.
Dalam Pemilihan calon Presiden dimunculkanlah lima calon kandidat Presiden, Mereka adalah Halimah Yacob, Abdullah Tarmugi, Yaacob Ibrahim, Masagos Zulkifli, serta Zainul Abidin Rasheed. Namun Elections Department Singapore, KPU-nya Singapura hanya meloloskan Halimah Yacob sebagai calon presiden karena empat capres lain tidak memenuhi syarat. Maka jadilah Halimah Yacob Presiden Singapura tanpa pemilu.
Kenapa bisa?
Selain pemilu tidak seperti pemilu kita, pilpres pertama dilaksanakan tahun 1991, terpilih menjadi presiden adalah Wee Kim Wee.
Selanjutnya terpilih Ong Teng Cheong sebagai presiden (1993-1999).
Pilpres berikutnya lagi terpilih Sellapan Ramanathan, lebih dikenal sebagai SR Nathan, bahkan menjadi presiden Singapura dua periode (1999-2011).
Kemudian terpilih Tony Tan Keng Yam (2011-2017). Empat presiden ras Tionghoa dan seorang ras India. Tak seorang pun Melayu. Karena itu, sesuai dengan amendemen konstitusi, pilpres tahun 2017 jatah untuk ras Melayu, pilihan jatuh kepada Halimah Yacob.
Disarikan dari berbagai sumber (YY)