Dharmasraya

​SAATNYA PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN KEMBALI “ON THE TRACK”


PILARBANGSANEWS.COM, Dharmasraya – Pernyataan dan semacam komitmen ini disampaikan oleh Darisman, S.Si, MM dihadapan penyuluh pertanian se Kabupaten Dharmasraya saat pembukaan acara ” Temu Teknis Penyuluhan Pertanian Tingkat Kabupaten Dharmasraya Tahun 2017″ di Aula Kampus Unand III Dharmasraya (18/12).

 ” Secara bertahap kita ingin penyelenggaraan penyuluhan berjalan lebih optimal, dan Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya bertekad untuk mewujudkannya. Berbagai program dan dukungan sarana dan prasarana siap kita luncurkan ” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya ini saat menyampaikan kebijakan-kebijakan penyelenggaraan penyuluhan dengan pemberdayaan tenaga penyuluh dan penguatan kelembagaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di setiap Kecamatan.

Beberapa kebijakan dan program yang sedang dan akan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian diantaranya, Pertama, spesialisasi kompetensi penyuluh pertanian berdasarkan minat, pelatihan yang pernah diikuti dan latar belakang pendidikan formal yang bersangkutan. Hal ini akan dijadikan dasar untuk pengiriman peserta pada diklat-diklat sehingga diharapkan seorang penyuluh benar-benar ahli dalam komoditas tertentu.

Kedua, Penguatan kelembagaan penyuluhan pertanian tingkat kabupaten dan kecamatan. Mutasi penempatan penyuluh pertanian per 1 November 2017 disinyalir sampai saat ini memberikan dampak positif terhadap pengelolaan dan peningkatan kapasitas KJF Kabupaten dan BPP.

Disamping itu juga tercatat dengan tinta emas, dimana BPP Sungai Rumbai menjadi pelengkap dan terakhir menggenapi 10 BPP yang telah eksis sebelumnya. BPP ke 11 ini masih berkantor sementara di UPTD Perbenihan Perkebunan Nagari Kurnia Selatan, bangunan fisiknya sudahnya dianggarkan tahun 2018 yang menelan dana lebih dari 500 juta rupiah. 

Ketiga, Penggunaan papan informasi berupa baliho/spanduk yang berisi pesan, himbauan dan informasi program Dinas Pertanian. Tahun 2017, telah dianggarkan sebanyak 4 lokasi dengan harapan masyarakat luas dapat dijangkau. 

Keempat, penyediaan pakaian kerja lapangan bagi penyuluh pertanian sebagai simbol dan identitas penyuluh pertanian kabupaten Dharmasraya. Kelima, penyediaan sarana sumur bor dan demplot sebagai upaya menjadikan BPP sebagai Dinas Pertanian Mini di kecamatan. 

Prinsip dakwah harus dimulai dari diri sendiri sejalan dengan suguhan aneka tanaman yang ada di lahan BPP dengan harapan akan dicontoh oleh petani. Hal ini juga mendukung terobosan ” Distan Harus Tampil Beda” guna mewujudkan pertanian yang tangguh menuju Dharmasraya maju dan berbudaya. Keenam, Dinas Pertanian tetap berkomitmen memberikan dukungan terhadap 22 orang penyuluh pertanian THLTBB diatas 35 tahun untuk diangkat menjadi ASN. 

Disatu sisi hal ini adalah kewenangan pemerintah pusat dan diharapkan dalam waktu yang tidak begitu lama dapat dicarikan solusinya oleh pihak terkait.

Sementara itu narasumber dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Ir. Joko Sotopo, MS menyampaikan apresiasi kepada pelaksana kegiatan pendamping UPSUS atas pelaksanaan dan pelaporan yang disinyalir terbaik dari 19 kabupaten/kota se Sumatera Barat. ” Dengan sistem reward and punishment, Dharmasraya merupakan penyelamat dan pahlawan untuk pengalokasian dana Dekonsentrasi tahun 2018″ tandas kepala Satgasluh ini dan disambut tepuk tangan dari seluruh peserta temu teknis ini.

Narasumber terakhir adalah Jufrizal (Koordinator PHP/POPT Kabupaten Dharmasraya dengan materi ” Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kedelai” sebagai pembekalan bagi pendampingan kegiatan UPSUS Kedelai di Kabupaten Dharmasraya.

Dilain pihak, Santy Virgo Putri, S.Hut selaku Kepala Bidang Penyuluhan memandang kegiatan temu teknis penyuluh pertanian ini sebagai momentum untuk menggairahkan dan menyegarkan kembali penyelenggaraan penyuluhan dilapangan. ” Diharapkan penyuluh pertanian untuk terus mengembangkan inovasi-inovasi kreatif dilapangan dan jadi pelaku utama dilapangan dan jadi pelaku utama dalam pembangunan pertanian Kabupaten Dharmasraya kedepan” pangkasnya.

(nofsan/DMC).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *