Bupati Pessel Dan Walikota Bukittinggi Himbau Warganya Tak Mengadakan Acara Pergantian Tahun
PILARBANGSANEWS. COM. SUMBAR,– Baru 2 kepala daerah di Sumbar yang menyatakan dengan tegas didaerahnya tidak akan ada acara penyambutan malam pergantian tahun. Kedua kepala daerah itu adalah Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni dan Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias.
Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni Dt Bandobasou sejak dia diamanahkan memimpin Kabupaten ini, tidak pernah mengadakan acara pergantian tahun, dengan melepaskan kembang api di udara. Bahkan dia melarang anak anak muda bakar bakar ban atau mengadakan kegiatan orgen tunggal. Sebab itu bukanlah budaya dan hanya perbuatan yang sia sia dan tak ada manfaatnya.
Kalaupun ingin mengadakan acara pergantian tahun baru, Bupati Pesisir Selatan lebih mengapresiasi terhadap kegiatan yang bersifat religius, seperti mengadakan zikir bersama di Masjid.
Perayaan pergantian baru itu menurut Hendrajoni, mulai dilaksanakan di Pesisir Selatan, akhir akhir ini, sebelumnya tidak pernah ada.
”Mana ada waktu saya remaja dulu pemuda yang merayakan pergantian tahun. Ternyata pemuda zaman saya dulu lebih arif dan pandai memilah milah mana budaya yang perlu diadopsi dan yang tidak perlu, ” ujarnya.
Sama halnya dengan Wali Kota Bukittinggi M. Ramlan Nurmatias memastikan Pemerintah Kota Bukittinggi tidak akan mengadakan acara di malam tahun baru, dan lebih memilih mengajak masyarakat untuk tidak turut serta merayakannya.
Menurut M. Ramlan Nurmatias, tidak sepatutnya masyarakat ikut merayakan merayakan malam tahun baru, karena itu bukan budaya Kota Bukittinggi dan masyarakatnya, akan lebih baik mengadakan kegiatan ibadah di Masjid atau Mushalla.
“Lebih baik pada warga Kota Bukittinggi tidak keluar rumah di malam tahun baru itu, berkumpul dengan keluarga akan lebih baik, lakukanlah kegiatan positif, tanpa harus keluyuran diluar hingga tengah malam, bahkan sampai dini hari,” ujarnya, Jum’at (22/12).
M. Ramlan Nurmatias juga mengajak remaja untuk tidak berkeliaran di malam tahun baru, karena bukan waktunya keluar rumah lewat tengah malam seperti itu, dan melakukan tindakan yang melanggar norma agama dan adat istiadat, terutama dalam situasi malam tahun baru yang biasanya sangat ramai.
“Untuk memantau situasi pada malam tahun baru, Pemerintah Kota Bukittinggi melalui tim keamanan akan selalu melakuka patroli keliling untuk memantau situasi, tim ini akan disiagakan di pusat keramaian seperti Jam Gadang, sejumlah objek wisata, serta beberapa lokasi lain yang patut diwaspadai,” jelasnya.
M. Ramlan Nurmatias mengaku tidak dapat menghalangi niat masyarakat luar kota yang akan merayakan malam tahun baru di Kota Bukittinggi, karena di satu sisi ini juga menguntungkan bagi Pemko Bukittinggi, karena banyak fasilitas yang akan dimanfaatkan para pengunjung, mulai dari sarana penginapan, hingga kunjungan ke sejumlah objek wisata.
Untuk menciptakan keamanan itu terang M. Ramlan Nurmatias, Pemerintah Kota juga menjalin kerjasama dengan Polres Bukittinggi dan Kodim 03/04 Agam, mengingat mobilisasi masyarakat yang tidak terbendung ini butuh pengawalan khusus dari pihak keamanan.
Bagaimana dengan Bupati dan walikota lainnya? Apakah mereka akan mengadakan acara dimalam pergantian tahun?
Bisa jadi akan ada acara pergantian tahun didaerahnya, atau mungkin tidak sama sekali, karena mereka menyadari bahwa acara pergantian tahun bukan budaya warga ranah Minang.
Cuma kenapa belum ada pernyataan masing masing kepala daerah seperti pernyataan Bupati Pessel dan Walikota Bukittinggi ? Mungkin karena bupati/walikota yang bersangkutan belum atau tidak diwawancarai sehingga wartawan tentu tidak atau belum mengeksposenya.
(YY)