Hukum

HMI Tidak Tuntut Kapolri dan BIN Mundur, Tapi Usut Tuntas Oknum Polisi Yang Bertindak Brutal


PILARBANGSANEWS. COM. JAKARTA,– Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI MPO) menyatakan tidak meminta mundur Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, melainkan usut tuntas oknum aparat yang diduga melakukan represifitas (tindakan brutal) terhadap massa aksi 20 tahun reformasi di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/5).

“Bahwa HMI tidak meminta Kapolri dan Kepala BIN untuk berhenti dari jabatannya, tetapi meminta Kapolri mengusut tuntas oknum pelaku tindakan refresif,” kata Zuhad Aji Firmantoro, Ketua Umum PB HMI MPO dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com di Jakarta, Sabtu (26/5).

Aji menuturkan, ada beberapa kasus represifitas pihak kepolisian dalam menangani aksi unjuk rasa mahasiswa di beberapa daerah, seperti di Kendari, Bima, dan terakhir di Jakarta. Padahal, beberapa amanat reformasi yang paling utama, di antaranya menjamin kebebasan menyampaikan aspirasi dan penegakan supremasi hukum.

“Kemarin dalam memperingati 20 tahun reformasi, teman-teman dari HMI MPO Cabang Jakarta mendapatkan perlakuan yang tidak sepantasnya dari pihak aparat kepolisian yang mengakibatkan 7 orang mengalami luka-luka. Sebelumnya juga, kader HMI Cabang Kendari dan HMI Cabang Bima juga mendapatkan perlakuan yang sama,” ujar Aji.

Terkait dengan hal tersebut, Aji mengatakan, pihaknya menyerukan aksi solidaritas HMI se-Indonesia. Aksi solidaritas tersebut adalah untuk mengajak agar masyarakat tidak takut menyampaikan pendapatnya di depan umum.

“Kami meminta kepada Kapolri untuk menyelidiki dan mengusut tuntas insiden yang di alami kader-kader HMI. Penegakan supremasi hukum adalah salah satu amanat reformasi yang belum tuntas. Sehingga tidak ada alasan bagi Polri untuk tidak mengambil langgkah tegas,” ujarnya.

Adapun aksi yang terjadi di depan Istana Negara pada tanggal 21 Mei kemarin, itu adalah murni dari HMI Cabang Jakarta. Ia menambahkan, bahwa kebebasan menyampaikan aspirasi harus dijaga meskipun berbeda pendapat. “Sekali lagi kami minta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas segala aksi represifitas kepolisian,” kata Aji.(ws)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *