Jayapura

Andika Pratama Tewas Tertimpa Batu di Puncak CARTENZ

Jayapura, Pilarbangsanews.com – Andika Pratama (35 thn) kelahiran Palembang yang berdomisili di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tewas tertimpa batu diduga saat mendaki Puncak Cartenz Pyramide, Sabtu ( 03/11) sekitar pukul 13.26 WIT.

Informasi terkait tewasnya Andika, diperoleh dari Bace Camp Cartenz Pyramide, salah satu pendaki yang masih berada di Base Camp langsung menghubungi Sofyan (rekan korban yang tinggal / standbye di Timika) melalui Hp satelit, mendapatkan informasi tersebut Sofyan selanjutnya melaporkan kejadian tersebut dan berkoordinasi dengan Heli Carter jenis Komala di bandara Moses Kilangin Timika guna evakuasi korban.

Menggunakan Helicopter tim evakuasi menuju tempat kejadian peristiwa, karena cuaca buruk heli kembali ke Bandara Timika.

Evaluasi dilanjutkan hari ini Minggu tanggal 04 Nopember 2018 mulai pukul 05.30 WIT. Tim evakuasi berhasil mengevakuasi korban.

Pukul 06.43 WIT helicopter Fly Comala yang digunakan untuk mengevakuasi korban tiba kembali di helipad Lanud Yohanis Kapiyau dengan membawa jenazah Andika Pratama bersama 2 rekan sesama pendaki, dua pendaki yang ikut mengantarkan jenazah adalah Arlen dan Brury Sondak.

Setelah heli tiba di helipad Lanud Yohanis Kapiyau jenazah Alm. Andika Pratama dibawa ke RSUD Mimika menggunakan mobil jenazah RSUD Mimika dengan didampingi oleh rekan-rekannya.

Setelah tiba di RSUD, jenazah langsung dibawa ke ruang jenazah untuk dilakukan pemeriksaan luar oleh petugas medis.
Selanjutnya jenazah dimandikan, dikafani kemudian di formalin dan dimasukan ke dalam peti jenazah.

Pada saat anggota meminta keterangan dari rekan almarhum Yosua Noya, peristiwa jatuhnya batu dan menimpa korban Andika terjadi il Sabtu tanggal 03 November 2018 antara pukul 10.30 s/d 11.30 Wit.

Biasanya para pendaki melakukan aklimatisasi, dan memang lokasi tersebut dikenal sebagai daerah rawan runtuhan/longsoran.

Saat kejadian, posisi korban sedang turun dan pada saat itu Yosua sedang dalam perjalanan naik, namun karena mendengar teriakan minta tolong dari Arlen (satu tim dengan korban) kemudian Yosua langsung menuju lokasi dan selanjutnya bersama Arlend dan tamu WNA an. Scoot Haluk langsung membawa korban yang sudah tidak sadar ke Lembah Kuning.

Pada saat Yosua bertanya kepada ke Arlend tentang kejadian tersebut, Arlen menyatakan bahwa dia dan korban pada saat itu sedang aklimatisasi namun tiba-tiba ada batu yang jatuh dari atas dan langsung mengenai muka korban.

Setelah berada di Base Camp lembah kuning, kejadian tersebut langsung diinformasikan kepada penanggung jawab grup yakni Sofyan yang berada di Timika namun karena kendala cuaca maka korban baru dievakuasi hari ini ke Timika.

Sofyan Ariefasa sebagai leader tim saat di konfirmasi mengatakan, korban mengalami insiden murni kejatuhan batu saat berlangsung aklimatisasi, dari keluarga sudah mengetahui kejadian tersebut dan sudah menerima sebagai musibah kemudian meminta untuk jenazah segera di makamkan di kampung halamannya.

Jenazah saat ini sudah berada di peti dan sudah dilakukan pemeriksaan luar dan sesuai keterangam petugas medis bahwa korban mengalami luka sobek dan memar di bagian muka dan direncanakan pada pukul 12.00 wit, jenazah akan dibawa ke Masjid Babusalam untuk di sholatkan selanjutnya di diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat Garuda 655 yang akan take off jam 14.20 WIT.

Tindakan kepolisian yang dilakukan, menerima laporan, membantu evakuasi korban, membuat VER, Membuat Laporan Polisi.(Ezl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *