Makassar

Milad ke-VI, Panglima GAM; Isyaratkan Spirit baru estafet perjuangan organisasi

Makassar_ Formatur Pengurus Pusat Gerakan Aktivis Mahasiswa (PP-GAM) periode 2019-2021 dan jajaran pasukan di setiap angkatan memperingati milad yang ke-VI dimarkas besar GAM di jalan tamalate 8 stapak 2 kota makassar, minggu 30/12/2018.

Formatur Panglima Besar Gerakan Aktivis Mahasiswa Muh.Ilyas Mengatakan, serimonial milad yang ke-VI ini merupakan momentum spirit baru bagi kami dalam mengenang sejarah perjuangan GAM yang telah di torehkan para pendahulu pendahulu sebelum kami.

Kedepan, Sebagai pemegang tongkat komando estefet yang di amanahkan satu dekade kepengurusan, Kami akan tetap mempertahankan prinsip dan ideologi serta eksistensi perjuangan organisasi GAM.”Jangan ragukan kami.” Tegas Muh.Ilyas

Dalam momentum perayaan milad ke-VI yang jatuh pada tangggal 30 Desember di singkat (D-30-D-GAM) bertajuk “Spirit perjuangan 6 tahun membuming dan takkan mati”, Turut di hadiri Dewan Perjuangan, Dewan Pembina, Dewan Jendral dan kader-kader pasukan 13, pasukan tajam, pasukan desak, pasukan makhar dan pasukan eksekusi GAM.

Dalam sambutan dewan pembina GAM Mustamin Nanda,S.T menyampaikan, harapan besar kepada panglima terpilih yang menggantikan panglima sebelumnya Denny Abiyoga yang akrab di sapa Goseld untuk melanjutkan roda organisasi dalam setiap agenda perjuangan GAM.

Lanjut, Mustaming Nanda Mengatakan, Tantangan pengurus baru kedepan akan lebih besar Namun Tetap berada pada prinsip dan ideologi perjuangan, Semangat kemenangan rakyat adalah jiwa perjuangan GAM, Penindasan adalah musuh abadi GAM, Demokrasi kerakyatan adalah tawaran tetap perjuangan GAM, Revolusi adalah tradisi perjuangan GAM dan nilai-nilai pancasila serta UUD 1945 sebagai dasar perjuangan.

Dengan Dasar itulah GAM mengisyaratkan spirit perjuangan terus di kumandangkan disetiap aspek permasalahan di bangsa ini, Karena GAM hadir sebagai wadah perjuangan berbagai bentuk problema yang dialami di tengah tengah Masyarakat baik dalam tataran nasional maupun internasional”

Sekiranya ini menjadi alasan bahwa GAM tetap berada digaris terdepan dalam mengawal setiap kebijakan kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.

Pengurus segera Bentuk kader-kader menjadi pemimpin yang berintelektual dan berjiwa militan, Saya tidak ingin mendengar bahwa GAM dulu pernah ada.”Tutup Mustaming Nanda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *