Erman Tolantang

“Minta Batalkan Uji Baca AlQur’an” (HIKAYAT DODON Tea dan UMAR Galie- Episode 10)

Oleh; Ermanto Tolantang (Komunitas Sansai Film, Padang, Indonesia)

Episode 1 s.d 9 klik dibawah ini;

POLITISI Dua Kubu Calon Kepdes Itu, Debatnya Mirip Emak-emak Berkelahi

Berikut adalah Episode (10)

” Batalkan Uji Baca Al-Qur’an

“Assalamualaikum Emak,” salam Dodon Tea pada suatu pagi tanpa bersama karibnya Umar Galie. Emak Iyai merasakan sesuatu yang ganjil karena tidak hadirnya Umar Galie.

“Mana Umar Galie, Dodon?” tanya Emak Iyai.

“Sejak dimarahi Buya Bahar dulu, aku bujuk Umar Galie untuk tidak bertemu dengan Buya Bahar di lepau Emak ini,” jelas Dodon Tea.

“Lalu kenapa kau datang juga pagi ini, Dodon?” tanya Emak Iyai.

“Ada perkara penting Emak. Aku mohon bantuan Emak untuk membujuk Buya Bahar nanti agar membatalkan uji baca Alquran pada pemilihan kepala kampung esok,” pinta Dodon Tea sambil menunduk-nunduk kepada Emak Iyai.

Selang beberapa masa pagi itu, Buya Bahar mendehem beberapa kali dan memasuki lepau Emak Iyai.

“Bagaimana kabarmu pagi ini Dodon?” tanya Buya Bahar.

“Sengaja aku menunggu Buya Bahar pagi ini. Aku mohon bantuan Buya untuk membatalkan uji baca alquran pada pemilihan kepala kampung esok,” pinta Dodon Tea menunduk-nunduk kepada Buya Bahar.

“Kenapa bisa begitu?” tanya Buya Bahar. “Bukankah beberapa minggu lalu anak buah kau yang meminta uji baca alquran kepadaku?” tanya Buya Bahar heran.

“Itulah perkaranya Buya. Oleh karena aku pernah menjadi imam, dikiranya aku hebat membaca Alquran dan anak buahku menyangka pula bahwa Udin Tara yang juga akan maju menjadi calon kepala kampung tidak bisa membaca Alquran,” jelas Dodon Tea penuh harap atas bantuan Buya Bahar.

“Memangnya Udin Tara bisa membaca Alquran?” tanya Buya Bahar dengan pura-pura tidak mengetahui kemampuan Udin Tara.

“Itulah persoalan pentingnya Buya. Udin Tara ternyata bisa dan hebat membaca Alquran dibandingkan aku. Udin Tara ternyata pernah belajar membaca Alquran di negeri jiran. Udin Tara juga ternyata hebat bahasa Arab. Kini aku yang menjadi takut, Buya. Aku mohon untuk membatalkan uji baca Alquran itu Buya,” pinta Dodon Tea sambil menunduk-nunduk kepada Buya Bahar.

“Baik. Baiklah. Buya sampaikan permohonanmu kepada panitia pemilihan besar (pembes) di kampung kita. Mudah-mudahan setuju. Jika tidak …,” jawab Buya Bahar terputus.

“Aku mohon benar Buya,” pinta Dodon Tea penuh harap.

Sambungannya di episode 11

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *