Pessel

Bahri (69th) di Bayang Pesisir Selatan Derita Penyakit Langka

PAINAN – Tiga tahun sudah menderita. Disaat usia yang telah menua, Bahri (69) yang kini tinggal di Desa Teluk Bekung, Kenagarian Gurun Panjang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menahan penyakit langka.

Telapak kakinya berlobang. Kian hari terus membusuk. Menganga sebesar tunjuk tangan. Setengah ruas jari bisa masuk kedalam telapak kaki Bahri yang berlobang itu.

Iya, perih dan pilunya sakit kesiapa hendak dikadu. Tiada daya, diusia senjanya, Bahri hidup tanpa dampingan istri dan anak-anaknya.

Istri dengan tiga orang anak-anaknya yang telah besar , pun tiada bertanya. Bahri yang kini hidup sendiri dikampung halaman merasakan getirnya hidup tanpa keluarga tercinta.

Sebelumnya, Bahri menetap dan bekerja di Kota Jambi. Keseharian mengais rezki sebagai buruh di perkebunan sawit.

Namun semenjak sakit-sakitan, Bahri dijemput dunsanak untuk dibawa berobat dikampung halaman. Semenjak itulah, dia melalui pahitnya hidup dengan sakit-sakitan tanpa dijenguk oleh istri dan anak-anaknya yang sekarang tinggal di kota Jambi.

Saat ini, di kampung halaman, Bahri dirawat oleh Nida (50) salah seorang dunsanaknya. Dia pun dirawat dengan pengobatan seadanya saja. Nida juga merupakan warga yang kurang mampu, tak banyak yang bisa diperbuat untuk kesembuhan Bahri.

“Sudah tiga tahun beliau sakit-sakitan pak. Kami juga sudah membawanya berobat. Tapi hanya di kampung saja, di Pustu dan terakhir di Puskesmas Pasar Baru, Bayang. Tapi belum diketahui apa jenis penyakit pak Bahri ini” jelas Nida saat dikunjungi media ini dirumahnya, Rabu 04/9.

Nida mengatakan seharusnya Bahri harus dibawa kerumah sakit RSUD M Zein Painan, akan tetapi hal itu terhalang lantaran Bahri tidak memiliki kartu BPJS.

“Kalau dibawa ke RSUD M Zein Painan dengan jalur umum, tentu uangnya banyak. Kami takut tidak bisa membayar. Sementara untuk mengurus BPJS kita juga susah, sebab tentu harus diurus pula surat pindah dari Jambi. Siapa yang akan pergi kesana”ulasnya lagi.

Masyarakat sekitar juga turut prihatin dengan apa yang dialami pria tua itu. Bahkan warga pernah beriuran untuk mengumpulkan uang demi membantu biaya pengobatan Bahri. Uang yang terkumpul tidak seberapa, beberapa kali berobat uang itupun berkurang dan habis.

Upaya terbaik, Bahri hendaknya harus dibawa berobat ke rumah sakit daerah setempat. Biar jelas apa jenis sakit yang diderita bertahun-tahun itu.

Selain itu, Bahri membutuhkan uluran tangan dermawan dan orang-orang yang mampu merasakan kesedihan dan penderitaannya secara fisik dan bathin. Ayo mari bantu saudara kita ini !!! (niko)

Baca juga;

Bahri Penderita Penyakit Langka di Kunjungi Kadianas Sosial Pesisir Selatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *