Sumatera Utara

Sumpah Pemuda : Agresif Bukan Untuk Polemik

Tanjung Morawa, pilarbangsanews.com – Hari ini, Senin 28 Oktober 2019 merupakan hari bersejarah yang tidak bisa kita lewatkan begitu saja, khususnya bagi kaum muda.

Mengapa tidak karena “Sumpah Pemuda” adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar yang dibuat dan dibacakan minimal sekali dalam setahun dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia

Mendikbud Nadiem Makarim selaku pemimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, berpesan kepada anak muda agar berani melangkah maju.
“Kawan-kawan pemuda jangan menunggu dunia berubah, dunia ada di tanganmu, asal kita berani melangkah kita tak akan pernah kalah,” ujar Nadiem dalam sambutannya di halaman Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (28/10/2019
Antam ( Anak Tanjung Morawa ), Ikatan Mahasiswa Tanjung Morawa dan Kelompok Diskusi Semeja hanya merupakan sebuah Komunitas yang peduli terhadap para kaum muda.
Kepedulian 3 (tiga) Komunitas ini disalurkan lewat Acara “Diskusi Pemuda” yang digelar pada Minggu malam 27 Oktober 2019 sekitar pukul 20.00 wib di Street Cafe Antam Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara, dengan Tema “Agresif Bukan Untuk Polemik”, yang selaku pemantiknya dari Komunitas Diskusi Semeja yakni Amir Akkhair Lubis, Abdul Munir dan kawan kawan.
Acara berawal dari menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian pembacaan “Ikrar Sumpah Pemuda”, kemudian diinformasikan kepada para peserta Diskusi Pemuda yang berjumlah sekitar 50 orang tentang tema dan pemahamannya.
Dalam Diskusi Pemuda yang digelar malam itu dengan Tema yang cukup menarik ini, ternyata berdasarkan hasil pandangan dan kejadian pada saat Demontrasi beberapa waktu yang lalu, khususnya pada saat para Siswa Sekolah Kejuruan terjun kekancah politik dengan ikut Demonstrasi dan mereka banyak mengundang perhatian dari masyarakat bahkan cukup Viral di medsos karena ke-agresifan para siswa telah nenjadi Polemik, baik bagi mereka sendiri maupun buat Dunia Pendidikan dan juga Negeri ini.
Hasil kesimpulan dari Diskusi Pemuda ini dengan tegas menyatakan tidak mendukung ke-agresifan para siswa yang mengundang Polemik, maka dengan tekad bulat para komunitas ini siap melakukan perbaikan ke-agresifan ini, yang dimulai dari kelompok kecil yakni keluarga masing-masing, kemudian meluas ke teman-teman khususnya di daerah kecamatan Tanjung Morawa, dan memanfaatkan Media Sosial sebagai Media Pencerahan dengan jangkauan nasional, pungkas Abdul Munir.(Erizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *