.

Jaga Diri dan Perantau Kita Dari Covid-19

Batang Kapeh, Pilarbangsanews.com, — Kalau kita lihat dari data yang diupdate oleh Pemkab Pesisir Selatan, Sumbar, terkait penyebaran wabah covid-19 di Kabupaten ini nampaknya beberapa hari belakangan tidak ada pertambahan baru.

Ini dapat dilihat dari berkurangnya jumlah ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang menjalani isolasi baik secara mandiri maupun yang dilaksanakan oleh tim penanggulangan Covid-19.

Jumlah ODP pada hari Minggu (5/4/2020) dilaporkan sebanyak 164 orang pada hari ini Senin (6/4/2020) berkurang satu orang sehingga jumlah ODP 163 orang.

Meski hanya berkurang satu orang, namun ini dapat dijadikan indikasi bahwa tidak ada lagi penyebaran wabah covid di Pessel untuk beberapa hari ini yang ditularkan oleh Pasien 01 maupun Pasien 2. Sebab mereka yang 163 orang ini adalah mereka yang pernah kontak dengan pasien 01 dan 02.

Kini kondisi kesehatan ODP yang 163 orang ini berada dalam kondisi baik. Jika masa isolasi mereka berakhir selama 14 hari. Maka tidak akan ada lagi calon PDP yang positif covid-19 dari Pesisir Selatan.

Tapi yang membuat kita cemas adalah meningkatkan jumlah warga yang pulang kampung. Perantau ada yang pulang karena usahanya terpapar Covid 19 di perantauan.

Setiap hari jumlah orang yang masuk ke Pesisir Selatan pulang dari rantau, dengan status notifikasi terus bertambah. Pada hari ini Senin (6/4/2020) berjumlah 3.290 orang sementara sebelumnya hari Minggu kemaren 2.997. Jumlah tersebut bertambah sebanyak 293 orang dibanding hari sebelumnya.

Jika ada salah seorang diantara mereka yang terpapar covid-19 maka penyebaran wabah ini akan cepat berkembang di Pesisir Selatan.

Lantas solusi satu-satunya adalah tindakan karantina terhadap perantau wajib harus dilakukan, sebagai mana yang dikatakan gubenur Sumbar Irwan Prayitno bebrapa hari sebelumnya.

Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni pun berharap hal yang sama. Meminta agar perantau atau pendatang melaporkan diri ke posko penanggulangan covid-19 yang telah ada disetiap Nagari. Kemudian dengan penuh kesadaran melakukan karantina mandiri.

Namun.., inilah yang masih lemah pelaksanaan karantina dilapangan. Banyak diantara perantau kita yang tidak mau melaporkan diri ke petugas kesehatan. Dan yang lebih parah lagi mereka tidak mau menjalani karantina mandiri.

Jika para perantau itu bersedia melaksanakan karantina mandiri dengan pengawasan dari petugas kesehatan kita yakin covid-19 tak akan berjangkit di Pesisir Selatan, sekalipun kenyataan nantinya diantara perantau itu sudah ada yang terpapar covid-19. Namun dengan isolasi mandiri tadi mereka cepat diketahui dan diawasi oleh petugas kesehatan.

Jika memang ada ditemukan kasus yang demikian, yaitu ada pendatang yang keras kepala tidak mau melaksanakan karantina mandiri, disinilah peran masyarakat, peran ninik mamak, peran pemerintah termasuk para Facebooker yang suka komen komen itu, untuk bekerja sama bahu membahu untuk tidak membiarkan daerah ini tidak dimasuki tentara Covid-19 itu.

Jika tidak demikian, maka dana yang dialokasi Pemkab Pesisir Selatan sebanyak Rp70 Milyar lebih itu terlalu sedikit untuk penanggulangan Covid-19.

Tidak hanya itu, sarana dan fasilitas kesehatan pun tidak akan banyak membantu kalau saja Covid-19 ini mewabah di Pesisir Selatan. Semoga itu tidak terjadi, dan Pesisir Selatan terjauh dari Covid 19. (****)

Baca juga;

Hendrajoni; Perantau yang Pulang Wajib Isolasi Mandiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *