.

Kehidupan Malam Nan Sunyi di Kota Rendang Pasca Penutupan Toko

Payakumbuh, PilarbangsaNews

Suasana malam pertama pasca penutupan pasar Payakumbuh terlihat sunyi. Bukan saja toko- toko yang tutup, tapi juga pedagang kuliner dan kaki lima lainnya tidak ditemui pada Minggu (24/5) malam.

Wartawan PilarbangsaNews yang memantau suasana di pusat Kota Payakumbuh Minggu (24/5) dari pukul 20.00 hingga pukul 23.30 WIB tidak menemukan aktifitas apapun di sana. Hanya kenderaan roda dua dan empat yang jumlahnya juga tidak banyak melintas sesekali di ruas jalan pusat pertokoan ini, seperti dalam foto yang dijempret pukul 20.30 WIB.

Pusat jajan malam yang pada malam biasanya berjejer sepanjang jalan Sudirman dan “labuah tangah” di bawah kanopi tidak satupun yang buka. Begitupun warung-warung kopi “O” di seputaran ruas jalan A.Yani arah Batang Agam demikian juga halnya.

Masjun, warga Kelurahan Ibuh, kecamatan Payakumbuh Barat seorang pecandu kopi hanya termangu bingung di Simpang Ampek dekat bofet Sianok. “Ndak ado kadai kopi nan buka malam ko do,” kata ayah dua orang anak ini kepada media ini.

Arnel, Kabid Pasar Dinas Koperasi dan UKM ketika diminta komentarnya Minggu (24/5) malam mengatakan, itu pertanda pelaku usaha kuliner mematuhi aturan PSBB dan protokol kesehatan.

“Boleh kita lihat ruas jalan A.Yani dan Sudirman yang merupakan pusat keramaian malam di kota Payakumbuh selama ini karena kulinernya. Tapi sekarang menjadi sepi, itu pertanda mereka menyadari pentingnya nilai kesehatan dari pada mengutamakan materi,” pungkasnya. (wba).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *