PMI Sumbar Salurkan 3 Ton Beras dan Sembako kepada Korban Banjir Pesisir Selatan
Pesisir Selatan, PilarbangsaNews
Tim Tanggap Darurat Bencana (TDB) Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumatera Barat bersama Fobio Group dan Komunitas Tageh Bajalan, Senin (18/3/2024) siang sampai di Nagari Duku Utara, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir dan longsor.
Bantuan berupa 300 karung beras isi 10 kg dari Fobio Group dan 250 paket sembako dari Komunitas Tageh Bajalan Bukittinggi, masing-masing diberikan kepada 59 KK yang terdampak di Kampung Rumah Bendi, Lubuk Ganggo dan Kampung Melayu, Kenagarian Duku Utara, Kecamatan Koto XI Utara.
Sisanya, akan dibagikan Selasa (19/3/2024) di beberapa daerah terdampak lainnya seperti Nagari Koto Rawang, Kecamatan IV Jurai, Kampung Batu Bala dan Langgai, Kenagarian Gantiang Mudiak Utara, Surantih, Kecamatan Sutera.
Pimpinan operasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) PMI Sumbar Hidayatul Irwan menyampaikan, sebagai penyalur bantuan, PMI berterima kasih kepada para donatur yang telah peduli dengan keadaan masyarakat di Pesisir Selatan yang terkena musibah.
“Berkat sumbangan dari donatur, kita bisa membantu sedikit demi sedikit kebutuhan warga korban banjir. PMI dengan sepenuh hati akan membantu masyarakat, komunitas atau lembaga yang ingin memberikan bantuan kepada korban bencana,” kata Hidayatul Irwan.
Tidak hanya mendistribusikan bantuan, PMI juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat-obatan gratis untuk masyarakat di Kampung Lubuk Ganggo dan Kampung Melayu, Kecamatan Koto XI Tarusan.
Erwin, pemilik Fobio Group yang ikut mendistribusikan bantuan mengatakan sangat prihatin dengan kondisi masyarakat Pesisir Selatan yang sudah 17 hari terdampak bencana. “Sedih ya, lihat diberita-berita kondisi masyarakat disini, ada yang akses ke daerahnya susah sehingga sulit mendapatkan bantuan,” ucap Erwin.
Erwin memberikan bantuan tersebut kepada PMI Kota Bukittinggi, untuk disalurkan secepatnya kepada masyarakat. “Alhamdulillah ada PMI yang bisa membantu kami, menyalurkan bantuan ini. Semoga bermanfaat untuk masyarakat,” tutupnya.
Nurlimah, salah seorang warga Kampung Melayu yang terdampak, menyampaikan bencana kali ini adalah bencana terbesar dan terparah yang ia alami. Di usia yang sudah renta ia harus menyelamatkan dirinya agar tidak terbawa arus banjir dari atas bukit dekat rumah.
“Malam itu saya sendirian dirumah, Alhamdulillah saya dibantu tetangga, mengungsi ke rumahnya. Sekarang anak saya sudah datang,” tutur Nurlimah yang sampai saat ini bersama anaknya masih berusaha membersihkan material longsor yang menghantam tepat di rumahnya.
Nurlimah bersyukur ada bantuan yang datang langsung ke rumahnya, mengingat lokasi kampungnya yang di pelosok dan jauh dari pusat kenagarian, serta rusaknya akses jalan menuju Kampung Melayu tersebut akibat banjir dan longsor.
“Kalau menjemput bantuan ke kantor wali nagari saat ini masih susah bagi kami, karena motor sudah hancur. Kalau jalan kaki jauh sekali, kami tidak sanggup,” ucap Nurlimah. (rel/gk)