Berita Daerah

Jangan Salahkan Harimau Ngamuk

Pilarbangsanews.com,Padang,—Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yakini Menteri Lingkungan Hidup dan Siti Nurbaya tentang siapnya Sumbar dijadikan pusat, daerah satwa alam.

“Kalau ibu Menteri LHK setuju, Sumbar siap dijadikan daerah pusat satwa liar, karena bagi kami di Sumbar menjaga alam dan lingkungan hidup sebuah kebaikan untuk kesinambungan hidup semua makhkuk ciptaan Allah SWT,”ujar Irwan Prayitno pada acara Peresmian Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dhamasraya di PT. Tidar Kerinci Agung (TKA) Sei. Talang Kabupaten. Dhamasraya Sabtu 29/7.

Gubernur Irwan Prayitno lebih jauh menjelaskan, kondisi alam Sumatera Barat saat ini masih dalam kondisi baik dan tentu kondisi akan terawat jika kegiatan menjadi kegiatan masyarakat yang ikut serta didalamnya menjaga hutan dan lingkungannya secara baik pula
“Ada pesan Allah dalam Al Qur’an bahwa setiap ciptaannya memiliki setiap makna dan sesuatu hal yang penting dalam kehidupan, ekosistem alam, jika ada yang belum ketahui tentu manusia belum tahu, tetap menjadi perhatian menjaganya setiap makhluk hidup ada peran dan fungsi yang dilakoninya,” ujarnya.

Dari data di Kementerian LHK, Harimau Sumatera hampir punah, karena populasinya diburu oleh orang orang yang mengejar keuntungan sesaat.
Alasan Harimau merusak kehidulan makhluk lain. 
“Bukannya Hariamau itu yang merusak melainkan kita manusia yang berulah lebih awal, karena menganggu lingkungan hidupnya. Jangan salahkan harimau ngamuk, lalu kita buruh dan bunuh,”ujar Irwan.

Dengan menjaga kelangsungan hidup Harimah Sumatera kata Irwan itu telah termasuk menjaga kelestarian lingkungan hidup yang dikehendaki bersama sesuai undang-undang.
Irwan Prayitno juga menyampaikan, dilepasnya seekor Harimau betina bernama Lioni ini, mudah-mudahan awal tekad bersama untuk menjaga kelestarian Harimau Sumatera di Sumatera Barat.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya dalam kesempatan itu menyampaikan, pemerintah nasional mengapresiasi apa-apa yang telah dilakukan pimpinan PT TKA dalam menjaga kelelestarian alam dan lingkung hidup untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.

“Dan kami setuju Sumatera Barat sebagai Pusat Suaka Alam Sumatera, karena Sumbar amat memungkinkan dengan kondisi alam dan lingkungan hidup masih baik dan makhluk satwa dapat hidup berkembang tentunya sesuai satwanya. Ini merupakan pusat rehabilitasi harimau Sumatera di Dhamasraya, murni dari swasta PT TKA yang pertama diresmikan,”ujarnya.

Siti Nurbaya juga menyebutkan biasa Indonesia selalu disorot dunia dalam persoalan satwa, pertama itu soal Orang Hutan, kedua Gajah, ketiga Harimau dan yang ke empat Badak.
Peresmian hari ini juga bertepatan dengan Hari Global Tiger Days tanggal 29 Juli , di mana ada 13 negara yang memiliki satwa harimau dengan berbeda khasnya.
“Mari kita bersama anak bangsa seluruh Indonesia untuk bersatu dengan alam menjaga lingkungan dan satwa sebagai kegiatan sosial yang kemasyarakat untuk kehidupan yang lebih baik,” ajak Siti Nurbaya.(Humas-sumbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *