Dharmasraya

Orang Tua Terduga Pembakar Mapolres Dharmasraya Tak Ingin Lihat Jenazah Anaknya


PILARBANGSANEWS. COM. PADANG,- Hasil pengumpulan bahan keterangan (pulbaket)/yang dilakukan polisi ternyata salah seorang dari terduga teroris beranama AFA putra seorang polisi aktif.

Namun terduga AFA tidak serumah dengan orang tuanya. Dia tinggal  di rumah kontrakan bersama istrinya EH 30 tahun,   lebih kurang sejak  7 s/d 8 bulan yang lalu.

Informasi yang diterima Pilarbangasa.com menyebutkan, sehari – hari  EFA berkerja sebagai penjual Es tebu di Jl. Diponegoro samping Lrg. H. Fahrudin. Almarhum  memiliki seorang bayi laki – laki yang berumur 8 bulan. Saat ini anak istri almarhum terduga teroris dievakusi  ke rumah orang tua EFA.

Masih menurut sumber Pilarbangsanews.com,  EFA, pernah bercerita kepada orang tua perempuannya bahwa dirinya ingin berjihat ke Suriah. Namun ucapan anaknya itu oleh sang ibu dianggap sebagai angin lalu dan baru ingat setelah kejadian pembakaran Mapolres Dharmasraya.

Pada Sabtu malam, pelaku EFA terakhir kali meninggalkan sekira 18.30 Wib dengan berjalan kaki dan tidak ada meninggalkan pesan-pesan kepada Orang tua maupun Istri.

Sumber Pilarbangsanews.com mengatakan, orang tua serta pihak keluarga pelaku EFA, berharap kepada Pihak Polres Dharmasraya agar jenazah pelaku dimakamkan saja di Kabupaten Dharmasraya secara Islami (memandikan, menyalatkan dan menguburkan) serta ditempat yang layak dan mendokumentasikan pelaksanaan proses pemakaman tersebut.

Pihak keluarga telah memutuskan untuk tidak akan melihat pelaku (anaknya) ke Dharmasraya namun suatu saat akan berziarah kubur dengan meminta aparat kepolisian Polres Dharmasraya untuk mengantar ke lokasi pemakaman.

Ayah terduga teroris EFA ,  IPTU Muhamad Nur, atas nama  keluarga menyampaikan permohonan maaf secara umum kepada Kepolisian Republik Indonesia dan khususnya kepada seluruh personil Polres Dharmasraya atas perbuatan anaknya yang telah membakar Mako Polres Dharmasraya. 

Sementara inisial nama pelaku lainnya adalah S(24) warga Merangin, Jambi.

Keduanya Terkait Teroris



Kapolda Irjenpol Fakhrizal, kepada wartawan di Padang mengatakan, untuk sementara, pihak kepolisian memastikan bahwa mereka berdua memang ada kaitan dengan jaringan teroris. “Kita sedang menyelidiki jaringannya apa,” ujarnya.
Tidak itu saja, sambung Kapolda, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Densus 88 untuk mengetahui motif dan jaringannya.
Baca juga berita terkait klik disini:

Kapolda SUMBAR Pastikan Pelayanan Masyarakat Di Polres Dharmasraya Tak Akan Terganggu


Sumber Pilarbangsanews.com menyebutkan, kedua terduga teroris saat ini sudah berada di RS Bhayangkara Padang, guna dilakukan autopsi dan pengambilan sampel DNA-nya. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *