Sulawesi

Demo Tuntut Bupati Nurdin Abdullah Tanggung Jawab Soal Utang Smelter

PILARBANGSANEWS. COM. BANTEANG, SULSEL ,--Massa yang tergabung dalam aliansi masyarakat Bantaeng menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Sulsel, Jumat (9/2/2018).

Mereka menuntut Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah bertanggung jawab atas permasalahan lahan smalter (Pabrik Nikel) seluas 3.000 hektar di Desa Borong Loe, Pa’jukukang, yang dikerjakan sejak tahun 2015 yang dikerjakan PT Pusaka Jaya Luhur Abadi dan PT Titan Mineral Utama, dan investor asal Cina.

Koordinator Aksi, Adhi Puto Palasa mengungkapkan, pembangunan smelter masih menyisakan utang sebesar Rp 4,9 miliar sesuai dengan nota kesepahaman antara perusahaan, masyarakat dan pihak Polres Bantaeng, yang belum dilunasi hingga saat ini.

“Berkali kali masyarakat menagih janji kepada investor asing tersebut, bahkan juga selalu menyampaikan keluhan ke Nurdin Abdullah, namun selalu tidak ada penyelesaian,” katanya.

Pihaknya menilai hampir puluhan tahun NA memimpin Kabupaten Bantaeng, tidak ada bukti riil hanya melakukan jual beli perusahaan kepada pihak asing yakni perusahaan Jepang.

“Kami menilai Bupati Nurdin Abdullah telah melakukan pembohongan kepada masyarakat Bantaeng. Katanya kerja nyata, itu hanya omong kosong belaka,” lanjutnya.

Selain itu, massa juga menuntut agar KPU menunda penetapan Nurdin Abdullah sebagai calon gubernur sebelum menyelesaikan masalah hak masyarakat bantaeng dalam hal pengadaan alat berat, mobil truk dan gaji karyawan selama 8 bulan masa pengerjaan proyek smalter dengan total Rp.4,9 milyar tersebut. Tegas Adhi puto palaza (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *