Malaysia

Mantan PM Malaysia Najib Razak Pernah Masuk Ka’bah Sebelum Dikalahkan Mahathir

Malaysia, Pilarbangsanews.com,– Mantan PM Malaysia, Datuk Seri Najib Razak , sebelum partai koalisi Barisan Nasional yang mengusungnya dikalahkan koalisia Partai Pakatan Harapan pernah melaksanakan umrah pada tanggal 11 Januari 2018 dan mendapat izin dari Raja Arab Saudi untuk memasuki Ka’abah.

Namun 5 bulan kemudian Malaysia mengadakan pilihan raya (pemilu), pantai UMNO bersama koalisinya Barisan Nasional yang menjadikan Najib sebagai Perdana Menteri, tumbang Najib sudahlah jatuh tertimpa jenjang pula. Pasalnya selain Najib digantikan politisi gaek Tun Mahathir Mohamad, Najib didakwa dengan kasus mega korupsi dinegaranya

Padahal saat itu Barisan Nasional, yang diusung 13 koalisi partai politik dengan Partai Umno sebagai motor, mengusung Najib Razak, yang saat itu inkumben PM, sebagai PM untuk periode 5 tahun ke depan.

Sementara Koalisi Pakatan Harapan diusung oleh empat partai dengan Partai Keadilan Rakyat dan Partai Pribumi Bersatu Malaysia sebagai motornya. Mereka mengusung Mahathir Mohamad, 92 tahun, yang pernah menjadi Perdana Menteri selama 22 tahun sebagai kandidat PM berhasil memenangkan pertarungan pada waktu itu, sehingga kini Mahathir Mohamad kembali memegang tampuk kekuasaan di negara Jiran itu.

Media Online RMOL memberitakan sejak kekalahan Najib, peradaban negeri jiran Malaysia tercemar aib besar Najib Rajak tumbang

Ya, bekas Perdana Menteri Malaysia itu tengah menghadapi tuntutan berlapis pidana korupsi senilai 6,6 miliar ringgit (Rp 24 triliun).

“Sebelum tumbang dalam Pemilu 9 Mei 2018 lalu, Najib dibelit tudingan serius, rasuah,” ulas wartawan senior, Setiyardi Budiono melalui laman Facebook pribadinya, Senin (15/4).

Najib, lanjut Setiyardi, yang saat itu masih menjadi perdana menteri dan Pemimpin UMNO, pada 11 Januari 2018 umrah ke tanah suci Mekah.

Karena statusnya sebagai PM Malaysia, Kerajaan Arab mengizinkannya masuk Kabah.

“Tapi semua itu tak mengubah nasib Najib Rajak. Dia dikalahkan politikus gaek Datuk Mahathir Mohamad,” terang Setiyardi.

Selang dua bulan usai kekalahannya di pemilu Malaysia, awal Mei 2018 lalu, Najib dijebloskan ke bui. Skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) mengubah jalan hidup eks petinggi UMNO ini.

Najib disebut-sebut menerima aliran dana langsung ke rekening pribadinya sebesar 10,5 juta dolar AS. Aliran dana itu dia dapatkan dari anak perusahaan 1MDB, SRC International.

“Najib kini menjadi pesakitan dan menghadapi tuntutan komulatif 100 tahun penjara,” tambah Setiyardi.
Sumber RMOL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *