Catatan Perjalanan Umroh

Om Vorzil Bersyukur Bisa Memenuhi Undangan Allah Bersama Istrinya (Bag 13)

Yang belum baca bag 1 s.d bag 12 klik dibawah ini;

Kurma Ajwa Kurma Kegemaran Nabi Muhammad SAW ( Bag 12)

Sambungan dari bag 12….

Batang Kapeh, Pilarbangsanews.com, — Sebelum catatan perjalanan umrah ini saya lanjutkan saya ingin menulis tentang Om Vorzil.

Om Vorzil seorang staf pegawai kantor Pendapatan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan memiliki istri yang juga pegawai Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan tapi tidak satu bahagian dengan Om Vorzil.

Allah memberikan hidayah kepada pasangan suami muda beranak dua ini. Mereka rela mengunakan tabungan untuk biaya umrah.

Kepada saya om Vorzil bercerita sekilas tentang masa lajang yang pernah kelam. Saya anak seorang anggota TNI. Namanya anak anggota TNI, di zaman old disebut sebagai anak bawah kolong, kenakalan memang diatas rata rata anak yang orang tuanya petani atau pegawai negeri sipil lainnya. Kenakalan itu mungkin dipicu karena tinggal bersama di asrama. Bergaul dengan anak anak tentara lainnya.

Pengaruh lingkungan, membuat om Vorzil banyak dosa dimasa remajanya. Dengan apa dosa dosa yang berlalu itu akan ditebus?

Saya sendiri tidak tahu, yang jelas saya kini mencoba untuk meninggalkan segala perbuatan yang dilarang itu, apalagi saya kini telah punya anak cewek yang sebentar lagi akan menjelang remaja.

Saya tak ingin anak anak saya nakal seperti saya, kata Om Vorzil.

“Om apa sudah punya rumah?, ” tanya penulis.

“Belum yah, masalah rumah belakangan yang penting selagi kemauan dan hidayah ada untuk memenuhi panggilan Allah, saya dan anak ayah Deti sepakat untuk umrah dulu,” kata Om Vorzil yang memanggil ayah kepada saya karena istrinya juga ber ayah kepada penulis catatan Perjalanan Umrah ini.

Kini om Vorzil tinggal gratis di rumah martua dulu menjelang ada reski untuk membangun rumah sendiri.

Sudah menjadi kebiasaan bagi kita, sekaya apapun martua, namun sebagai suami orang kita tetap memiliki keinginan untuk membangun rumah sendiri. Dan Vorzil juga begitu. Insya Allah (jika Allah SWT mengizinkan) cita cita untuk membangun rumah sendiri itu bakal terealisasi pada masa nanti.

TIDAK BISA SELALU BARENG

Selama menunaikan ibadah Umrah ini, kadang kita ingin bereng bersama si istri ke Masjid, tapi karena jemaah yang datang jutaan orang. Kita akan berpisah satu sama lain. Istri entah dimana dan suami sholatnya entah diposisi mana.

Kita baru bisa ketemu apabila setelah selesai sholat. Kecuali saat melaksanakan tawaf dan sa’i disinilah kita bisa berada dekat dengan istri atau dengan mahram.

Deti istri om Vorzil termasuk ibu muda yang rajin ibadah. Walupun tubuh imut namun kalau jalan, saking cepatnya saya bisa kalah beberapa langkah menyusul dibelakang.

Selain rajin Deti juga berani, dia berani seorang diri pergi ke Raudhah di pagi buta, dia gabung dengan wanita wanita Kazakhstan dan Bangladesh.

Kebaranian Deti, sering bikin cemas om Vorzil, takut nantinya tersesat jalan dan tak tahu jalan kembali ke hotel… Kan bisa berabe….

Bersambung….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *