Tam Arang dan Utiah Kapeh

Fitnah Menimpa Hendrajoni, itu Tanda-tanda In Sha Allah Pasti 2 Periode

“Nde…., yo ndak sangenek alah urang nan bingik ka pak incumbent Bupati Hendrajoni. Nyo buek berita hoax seolah-olah calon bupati incumbent tu melecehkan institusi TNI. Barani sangaik urang tu, ” kata Utiah Kapeh tak habis pikir kenapa sampai bikin isu tidak hanya akan membentur pimpinan TNI di Sumbar dengan pribadi Hendrajoni, tapi bisa-bisa  meluas menjadi komplik horizontal institusi TNI dan Polri.

Utiah Kapeh memulai ota lamak mereka di Lepau Mak Gambuang, pagi tadi. Sudah 2 hari Lepau Mak Gambuang  kembali dipublish oleh pak YY. Memang sudah lama tak dipublish cerita dari Lepau Mak Gambuang, bukan berarti di Lepau itu vakum kegiatan. Bukan, cuma pak YY nya saja yang lesu mungkin akibat Covid-19 telah menjadi pandami kali.

Iko  ndak bisa dibiar begitu sajo,  polisi tarutama yang membidangi kejahatan cybercrime di Polda Sumbar, harus proaktif mengusut tuntas. Kalau hanya menjelekkan Hendrajoni sajo ya tak perlu di usut karena Hendrajoni itu tambah di jelek-jelekin elektabilitasnya semakin meroket, ” kata mas Tartok geram.

“Den kok tahu jo urang nyo den cari mah, dan bala kapalonyo jo kapak maja,” kata Ujang Saga.

“Kok ado nyo kini disiko a, mato den kan ndak manampak kini ko, den anyang muncuang nyo jo lado mah,” kato Pakie Teliang.

Semua lelaki pelapau di Lapau Mak Gambuang, hari ini nampaknya tak satupun yang tidak marah dan geram mendengar kabar hoax yang dibuat oleh seseorang.

Siapa orangnya?

Menurut sumber yang dipercaya sudah diketahui siapa orangnya dan posisinya juga sudah dilacak.
Yang bersangkutan asli orang Pesisir Selatan tapi kini merantau disalah satu kota di negara ini. Diduga yang bersangkutan adalah simpatisan dari salah satu pasangan calon yang akan bertaring dihalat pilkada Pessel 9 Desember mendatang.

“Polda Sumbar dalam  hal ini Direktorat kriminal khusus (Ditkrimsus) jangan sampai nunggu ada laporan baru memproses, berita hoax yang seperti itu sudah masuk kategori melanggar UU ITE. Tanpa ada yang mengadu pihak berwajib  bisa memulai melakukan penyelidikan, ” kata Utiah Kapeh.

“Takana dek waden hoax baa pulo nan muncul di dunia maya Facebook itu, ” tanya Mak Gambuang yang masih tak tahu “culiak gariak” hoax apa yang kini beredar di tengah-tengah berlangsungnya masa kampanye pilkda Pesisir Selatan itu.

“Nde…, ja-jaaa-di Mak Gam-gam-gaaaambuang alun dapek ka-ka-kaba?” tanya Udin Gagok.

“Alun lei, ” jawab Mak Gambuang.

“Ndak mambaco Hp, mandanga Facebook, Mak Gambuang, ” tanya Ujang Saga.

“Mambaco di Facebook lewat HP,  betu nan tapeknyo, mak Gambuang,”  Kata Tam Arang  meluruskan tanya Ujang Saga itu.

“HP ambo rusak kini masih di pelok kan di Conter HP, ” kata Mak Gambuang.

“O pantas lah Mak Gambuang tak tahu apo nan hangat kini dibincangkan orang di dunia maya khusus di Facebook, ”  kata Tam Arang.

Tam Arang menguraikan secara ringkas berita hoax yang menyebar di dunia maya; Hendrajoni ketika berada di desa Bukit Tambun Tulang, mengatakan  bahwa loreng  TNI tidak ada gunanya untuk negara.

“Dan itu benar benar hoax, Tak ada pak Joni (Hendrajoni) berkata seperti itu,” kata Danramil Batang Kapas Kapten Inf Warsidi ketika dikonfirmasi wartawan.

Hoax itu semakin viral ketika seorang yang mengaku panglima Besar peta I Komando pelatih terbaik Raider 2003 bernama Mayor purn M Salah Karaeng Sila, ikut menyebarkan berita hoax ini lewat rekaman video dengan memberikan statemennya.

Si panglima kita ini sebenarnya bisa juga dijerat dangan hukuman ikut menyebarkan kabar hoax oleh pihak berwajib. Dia bukan  lagi anggota TNI yang kita hormati. Dia adalah seorang pensiunan yang tak tau cucuak. Sekarang dia sama dengan kita rakyat sipil , ” Kata Utiah Kapeh.

“Si “panglima” rupanya kemudian baru sadar bahwa berita itu hoax dia minta maaf. Saleh… Saleh tabayun dulu lah sebelum anda komentar,” sela Lebay Litak.

“Oooooo, yo biadab urang yang menciptakan hoax itu, perlu diusut dan ditindak tegas itu mah, ” kata Mak Gambuang ikut merasa berang.

“Tapi tahu ndak kalian,” kato Labay Litak.

“A tu angku labai, kami ndak tahu doh, ” jawab Ujang Saga.

“Itu fitnah, biasonya urang yang sering dapat fitnah kalau nyo sadang ikut pemilihan  umum, inyo tu lah nan ka manang.  Tando tando ka hujan adalah gabak di hulu. Tanda-tanda itu lah langkok untuk kemenangan HENDRAJONI dua periode lanjutkan……

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *