Zalika....

Pelayanan Rontgen Di RSUD Arifin Achmad Antrian Harus Menunggu Berapa Hari?? (Bag 28)

PILARBANGSANEWS. COM. PEKANBARU,-
Hari ini Selasa (17/10) semalaman Zalika kurang tidur, Kelihatan sidebay menggeliat geliat tiap sebentar, seperti menahan rasa sakit di bahagian perutnya.

Perut Zalika kelihatan sedikit  membusung, mungkin itu penyebab Zalika muntah muntah setiap mendapat asupan ASI.

Pemberian ASI kepada Zalika mulai malam kemaren direkomendasikan oleh dokter ahli pencernaan. Namun  setiap Zalika mendapat asupan ASI, perutnya membusung agak keras.

Dokter ahli pencernaan di RSUD Arifin Achmad ini belum berhasil mendiagnosis apa penyebab perut Zalika membusung dan penyebab muntah muntah itu. Observasi telah dilakukan sejak Kamis sore, malah lambung sidebay telah dibersihkan dengan memasukkan cairan Na Cl, tapi si debay masih tetap muntahnya berwarna hijau.

Hari kemaren Senin (16/10) direncanakan Rontgen (ronsen) untuk melihat perut Zalika. Namun rencana itu terpaksa tidak dilakukan akibat jumlah pasien yang menunggu giliran Rontgen harus menunggu antrian.

Apa benar di RSUD Arifin Achmad ini pasien yang hendak di ronsen harus menunggu antrian berhari hari ? Untuk ini perlu konfirmasi dengan direktur Rumah Sakit atau setidaknya dengan Humas RSUD Arifin Achmad ini.

Mudah-mudahan setelah tulisan ini saya tayangkan dan sempat dibaca oleh pihak otoritas RSUD kita mendapat jawaban yang akurat terkait antrian pasien yang di ronsen ini.

Baca juga tulisan sebelumnya terkait ini:

Malam Ini Zalika Kuat lagi Setelah Sempat Ngedrop Bikin Cemas Kami (bag 27)

Kemaren sekitar pukul 11 WIB, Dr Tondi, melakukan Visite ke ruangan Zalika dirawat, setelah kran kontrol Slang kepala Zalika diperiksanya,  Dr Tondi mengajak perawat untuk melakukan  tindakan penyedotan terhadap cairan kepala Zalika yang merembas keluar dari batok kepala yang mengakibatkan terjadi pembengkakan karena cairan itu mengalir ke wilayah kran VP Shunt, persis di daerah  pangkal telinga diluar batok kepala sidebay.

Menurut Dr Tondi perembesan itu nanti akan berhenti sendirinya apabila ada pertumbuhan kulit yang akan menutupi lobang perembasan itu.

Tidak ada tangis dari mulut si sipit, saat  jarum ditusukkan  untuk menyedot cairan yang bersarang di lapisan kulit batok Zalika. Sidebay seperti  seorang “jawara Banten” yang memiliki ilmu  tahan benda tajam. Hanya meringis sebentar kemudian diam.

Apakah saraf yang menyampaikan signal rasa sakit kesuluruh tubuh Zalika sudah terganggu pula seperti terganggunya syaraf laparnya.
Sebab Dr Tondi mengatakan bahwa syaraf lapar Zalika  terganggu akibat tekanan Hidrosefalus ini yang bikin pertumbuhan badan zalika lamban.

Kalau ada syaraf Lapar tentu akan ada pula yang namanya syaraf yang menyampaikan signal rasa sakit… Apakah seperti itu ceritanya sehingga membuat Zalika tidak merasa sakit lagi bila ditusuk jarum suntik? Untuk menjawab ini tentu jawaban para ahli lah yang lebih bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Bersambung….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *